f

kumpulan cerpen cinta, cerpen sedih, cerpen gaul, cerpen islami, puisi cinta, puisi galau dan artikel islami, komik muslimah dan lain-lain

Cakrawala Cinta Bersama Surga

Cakrawala Cinta Bersama Surga

paris, cinta paris,cinta di paris, love is paris,cakrawala cinta bersama surgaKini, Aku tak ingin bicara tentang cinta, cinta yang terlalu banyak mencerabut kesempatan demi kesempatan untuk mencari kebahagiaan yang lebih sempurna, surga. Surga dibawah telapak kaki bundaku, surga yang tak ingin ku biarkan lari lagi hanya karena perangaiku.
Esok, lusa, diwaktu yang tak pernah aku tau itu kapan, beriring doa seorang wanita lembut yang menjagaku lahir dan bathin, cinta dari seorang pria sejati akan menemuiku bersama orangtuanya. Dan kini, bukan cinta yang demikian yang ku harapkan. Aku hanya ingin cinta sempurna dari seorang bidadari surga, bunda.

Mom, I LOVE YOU. Mom, I LOVE YOU FOREVER.

Sajak demi sajak tak mampu lagi aku tulis di garis-garis kertas putih tentang pengorbananmu. bunda, meskipun cerita tentangmu melimpah ruah dimana-mana, tentang pengorbananmu demi kebahagiaan keluargamu. Tapi bagiku, engkau berbeda, saaangat berbeda, berbeda dari siapapun yang bernama ibu.

Ketika engkau menghela nafas melihat perangaiku yang menyakitimu, ketika engkau mengusap dada mendengar kata kasar ku kepadamu, ketika kakimu bergemetaran seiring panggilanmu tak pernah cepat ku sambut. Sekarang aku sadar, disaat itulah surgaku melarikan dari diriku sendiri.

Kini sesalku mendalam, seakan hati ini ingin berbicara kepadamu, seakan tangan ini ingin memeluk erat dirimu, seakan aku ingin mencium kakimu, dimana surgaku berada.

Bunda, ini airmataku, ini airmataku bunda, ini airmataku untukmu. Dimana maafmu harus ku temui, dimana bunda, dimana ?. hatiku seakan terbakar api, memanas ingin melampiaskan segala penyesalanku.

Bunda, relakah engkau bangun untukku sekejaaaaap saja, relakah engkau menatapku sedetik saja, aku mohon, ringankan panas membara di hatiku ini.

Lihat Bunda ! , lihat aku, sekarang aku telah bertaubat kepada Tuhanmu, sekarang aku suka dengan jilbab dalam yang dulu sering aku tolak dari tanganmu. Ini aku bunda, anakmu, Nur Zafirah as-syamsy.

Harus berapa lama engkau tertidur dengan selang-selang panjang yang masuk kedalam tubuhmu.

Ya Allah, jangan beri lemah hati ini, semua ini  membuat hatiku terasa pahit.  Allah, izinkan hamba menjadi kuat, izinkan hamba tegar, izinkan hamba tak  luluh semudah ini, melihat semua ini terasa sakit. Ya Allah, kenapa? apa yang terjadi dengan  bunda. Ya Allah, aku berjanji menjadi hamba yang baik, tak ingin ku kecewakan Engkau lagi, tak ingin ku kecewakan nabiku, tak ingin ku kecewakan lagi kedua orangtuaku.  Ya Allah! jangan, jangan biarkan aku selemah ini.  kuatkan aku, kuatkan aku, kuatkan aku !

Aku menyerah tentang cinta yang menyakiti bathinku. Kini aku siap menjauh dari siapapun yang tidak tulus mencintaiku. Hatiku ingin berbicara tentang kesakitanku kepada bunda, kesakitan karena cinta yang penuh dengan tipu daya menyesatkan ini. Aku ingat, dulu, waktu demi waktu bunda ujarkan kepadaku “cinta tanpa ada keridhaan Allah takkan bahagia selamanya”. Sekarang aku tau arti semua itu bunda.

Bunda , buka matamu, lihat gadis kecilmu sedang menggenggam tanganmu, putrimu yang dulu nakal sedang mengharapkan cintamu. Sejak ini bunda, aku sambut cintamu sepenuh hati, akan ku kembalikan setiap tetes airmatamu dahulu dengan senyuman penuh arti dariku, dan Takkan kubiarkan seorangpun mencuri senyum itu dari bibirmu.

Bunda, Cakrawala surgaku saat ini adalah engkau, cakrawala senyumku saat ini adalah kesembuhanmu.

Bunda, ingatkah engkau ?? , dikala engkau memelukku penuh kehangatan disaat aku dijangkiti demam tinggi. Saat itu aku bersyukur memiliki bunda seakan ketika itu aku dipeluk bidadari surga.

Bunda, aku menyesal tentang kagagalan masa remajaku. Aku menyesal karena aku berhasil dipermainkan perasaan yang akhirnya menghancurkan hatiku. Aku bersalah tentang perangaiku yang menyakitimu, aku bersalah. Aku bersalah bunda.

Hampir 3 minggu engkau bertahan hidup dengan alat bantu oksigen rumah sakit. Dan baru 2 hari yang lalu aku dikabari tentang penyakitmu. Serangan jantung koroner yang melemahkan seluruh tubuhmu.

Setiap spertiga malam milik Allah aku berdoa tentang kebahagianmu, tentang kesembuhanmu. Hati ini seakan lemah menghitung detik yang telah engkau lalui.

Bunda, keajaiban itu terjadi, keajaiban dari Tuhan kita. Kejutan yang diberikan Allah melalui tangan dari seorang dokter hebat. Alhamdulillah.

Sepertiga malam 1 minggu setelah aku mengetahui penyakitmu, engkau sadar, engkau memanggil zafirah, itu namaku bunda, itu nama putri semata wayangmu.

Terimakasih Ya Allah, terima kasih atas kebaikanmu, terimakasih atas kesempatan yang engkau berikan kepadaku untuk membahagiakannya.

Lihat aku bunda, lihat pakaianku, aku sekarang menjadi seperti bunda, jilbab dalam bunda, tak lagi pernah aku lepas, alquran bunda sentiasa menjadi sahabatku dicakrawala menyambut surga darimu.

Ya Allah, bunda tersenyum melihat jiwaku yang baru. Ya Allah dengarkah Engkau ketika ia berkata “surga Allah milikmu anakku, surga Allah milik kita”. Ya Allah, jaga kami dalam istiqamah mengingatmu dan ampuni masa laluku.

1 minggu engkau sadar dari tidur panjangmu, meski engkau tak terlihat seperti dulu, lemah, kurus dan menua. Rantaian ingatan tentang hatimu yang hancur karena aku dahulu menjadi cambuk tajam bagiku untuk berubah sepertimu. Maafkan tentang perangaiku, Bunda.

Aku berubah karena cinta tulusmu. Seakan aku berdiri diantara keluarga baru dengan fithrah putih kembali. Ayah yang selalu bungkam tentang kesalahanku memelukku dengan rupa tangis yang menetes diantara keriput coklat pipi tipisnya. Bisik lirih diantara rentetan tangis ayah “engkau telah bahagiakan ayah dan bunda dengan hadirmu yang seperti fithrah bidadari ”.

Allah, Engkau sempurnakan kembali keluargaku yang hampir hancur karenaku. Engkau satukan kami kembali dengan cinta yang lebih sempurna.

Hadiah-Mu untukku bukan hanya tentang kesembuhan bunda. Diusiaku yang ke 22 tahun setelah lika-liku, suka-duka takdir hidup yang telah ku lalui, seorang laki-laki berkacamata dengan lesung pipit, sempurna dengan pakaian serba elite nya datang melamarku.

Entah dari mana laki-laki lesung pipit itu mengenalku. Tiba-tiba datang menenui ayahku dan menanyai tentangku. Salman al-farisy, nama yang tertulis disebuah kartu yang diberikannya kepada ayah. Satu alasan yang ia sampaikan kepada orangtuaku, “aku perhatikan bidadarimu di setiap sujud malamnya di rumah sakit, dan aku mencintainya”.

Diakhir cerita, diantara surga cinta yang diberikan Allah kepadaku, aku terima khitbah Salman al-Farisy dengan mahar yang aku anggap wajib bagi seorang imam, 5 juz Al-quran beserta seperangkat alat sholat. Dan hadiah kejutan surga darinya, Salman Al-Farisy adalah seorang hafidz qur’an sedangkan kekayaan meliputinya.

Disinilah hatiku berbicara kepada Allah “Disetiap sujudku dan disetiap keajaiban yang Allah berikan kepadaku adalah karena kesempurnaan kasih sayang Allah kepada hamba-hamba yang tak gentar mencari hidayah-Nya”.


Bunda, Ayah, kekasihku, jagalah aku bersama kalian, ajak aku menuju rumah abadi kita, SURGA.

Cakrawala Cinta Bersama Surga
Cakrawala Cinta Bersama Surga
Cakrawala Cinta Bersama Surga
Cakrawala Cinta Bersama Surga


0 komentar:

Posting Komentar

berikan komentar pada tulisan ini dengan kata yang sopan dan bijak ya sahabat media ^_^, jika komentar dianggap spam oleh admin komentar akan di delete ^_^ terimakasih