Puisi Indah

Pagi Menangis Sendu

pagi menangis sendu

suara itu mengejutkan detak jantungku
menggelagar diatas  angan pagi itu
pencacah malam mulai merajuk pada bumi
langit menahan tangis yang akan menjadi-jadi

tu, ua, tiga
tik, tik, hujan menyentuh atap yang menyepi
dan aku
dan aku mengurung diri dibalik jeruji jendela tak bermentari

puisi menanti cinta

Melakar Cinta di Perbatasan Rindu

penuh harap

Masih segar ingatan di balik rindu
Melakar kasih menerpa sendu
Tak terbayang rindu berbunga pilu
Disela harapan segala berlalu

Dalam mimpi,
dalam mimpi menunggu sepi
mengharap kasih akan menyatu dalam diri
telah melakar cinta di perbatasan rindu ini

puisi aku bertanya tentang siapa diriku

aku seorang putri tak bermahkota
aku seorang putri tak beraja
siapa aku sebenarnya ?
mendiami tanah tak berpemilik

gurindam masih menjelma hingga akhir
senandung kasih menjadi kekuatan diri
aku bukan mengeluh yang menjadi-jadi
aku hanya bertanya, siapa aku sebenarnya?

lagi, aku bertanya pada jiwa yang terdiam
mengalah pada takdir yang menyayat

hukum menggunakan jilbab gaul

seperti yang kita lihat sekarang, beragam jilbab dan beragam modelnya telah dijumpai dimana-mana, dari jilbab yang simple hingga jilbab yang jika diperhatikan sangat ribet menggunakannya.  kesadaran dalam berpakaian syar'i yang dituntut agama belum menjadi tolak ukur kaum muslimah menggunakan jilbab.

Kata-kata cinta

| Cantik itu terkadang dilihat dari penampilan dan keterampilan
| tetapi pada kenyataannya, cinta lebih tertarik dengan cantiknya kepribadian

|Tampan itu ibarat kebetuntungan sesaat
| jika iman tak kuat tak ada gunanya bermuka tampan berambut rapi nan mengkilat

TIPS HIDUP BAHAGIA ITU SEDERHANA --> BERSYUKUR

bersyukur dan bersyukur
jika diberi nikmat bersyukurlah, agar bertambah nikmat itu,
jika diberi musibah bersyukurlah, karena Tuhan mencintai kita,

berbaik sangkalah, karena Allah mengetahui dan Maha Adil dalam membagi rezky

PUISI IBU Rindu Untuk Ibu

Bunda, apa kabarmu hari ini?
Bunda, masih cintakah engkau kepada anakmu ini?
Bunda, dimana aku harus mencari surga ?
Bunda, dimana aku harus bermuram durja?
Senja itu ibarat luka