f

kumpulan cerpen cinta, cerpen sedih, cerpen gaul, cerpen islami, puisi cinta, puisi galau dan artikel islami, komik muslimah dan lain-lain

contoh cerpen : kenangan itu

kenangan itu

kini usiaku mulai beranjak dewasa..
hari demi hari telah ku lalui, sampai tahunpun saling berganti..
semua pertanyaanku tentangmu telah terjawab...
---------------------------------------------------------------
teringat di benakku, ketika aku berusia 5 tahun..
sangat banyak pertanyaan yang ku ajukan kepada bunda tercinta tentangmu, tentang engkau yang terlihat sangat lelah..


bunda, kenapa ayah selalu berangkat pagi-pagi sekali dari rumah??
mau kemana ayah bunda??

sangat lembut bunda menjawab...

"sayang, ayahmu harus bekerja, karena ayah adalah tulang punggung keluarga"

tapi bunda, apa yang ayah lakukan diluar rumah??

selalu kulihat keletihan di wajahnya???

"anakku sayang, ayahmu harus bekerja mencari uang untukmu,
membeli makanan untukmu, agar perutmu kenyang, membelikanmu baju baru, agar kau senang dan menyekolahkanmu, agar kau pintar"
bukankah kami sekolah di gedung bertingkat bunda, kenapa ayah harus mencari uang???
dengan kelembutannya bunda selalu menjawab pertanyaanku..
"iya sayang, ayahmu harus mencari uang untuk membayar sekolahmu, karena jika tidak, sekolahmu tak sampai keperguruan tinggi"


ibu, ayahsuatu malam aku pernah melihat ayah menangis, sangat banyak air mata yang ayah keluarkan..
ketika itu masih jam 3 dini hari, aku hanya bermaksud untuk mengambil air minum ke dapur. tanpa sengaja aku lihat ayah sedang berdo'a dengan tetes air matanya yang sangat bening..
ku peluk ayah dengan erat dari belakang..
"ayah, kenapa kau mengangis??? apakah aku nakal kepadamu???"
"tidak buah hatiku, kau sangat baik"
"tapi kenapa kau mengangis???"
ku usap air mata ayah.. karena usiaku yang masih kecil, air mataku pun berbaris membasahi pipi..
ayah bertanya kepadaku..
"mengapa kau menangis malaikat kecilku???"
"tidak ayah, aku sedih melihatmu seperti ini, menangis karenaku..."
"tidak sayang, ayah hanya berdo'a kepada Allah, agar dia selalu membuatmu menjadi anak yang baik dan berbakti kepada orang tua"
"tidurlah anakku, masih sangat kelam untuk kau membuka mata"
"ayah, aku ingin menemanimu disini, kau hnaya sendirian ayah.."
dengan lembut, ayah menggendongku ke tempat tidur dan menidurkanku..

pagi harinya aku masih penasaran kenapa ayah menangis tadi malam.
bunda, tadi malam aku lihat ayah menangis, ayah kenapa bunda???
"anakku, ayahmu hanya berdoa kepada Allah, agar menjadikanmu anak yang sholeh"
kenapa ayah mendo'akanku, apakah aku nakal kepada ayah dan bunda???
hmmm, anakku tersayang, engkau sangat baik, selalu membuat kami tersenyum, itu hanya sebentuk harapan kepada Allah ketika engkau dewasa besok"
bunda, belaianmu membuat aku sangat tentram,, kau adalah wanita yang terbaik bunda.. ^_^


kini aku telah dewasa,
aku mengerti dengan peristiwa yang ku alami semasa kecil tentangmu..
tentangmu yang harus bekerja keras hanya demi aku, menyekolahkanku hingga perguruan tinggi..
dan aku juga tau tentang doamu...
disetiap seusai sholat, tidak, bahkan disepanjang hembusan nafasmu, mungkin do'amu untukku tak pernah putus, hingga aku bisa seperti ini, sukses dan sangat mencintaimu dan bunda....
untukmu dan untuk bunda, disetiap perjalanan hidup do'a untukmu takkan pernah putus....

kini aku telah dewasa...
senyummu sesering mungkin kulihat terukir diwajahmu..
senyummu yang sangat berarti bagiku..
ketika tidurmu yang lelap, aku memandangi wajahmu yang mulai keriput..
keriput karena aku, karena engkau selalu bekerja hanya demi aku, bukan demi dirimu..
ayah, sekian banyak aku membaca tulisan, jarang sekali kutemukan tulisan tentang ayah, kebanyakan artikel menulis tentang ibu..

aku tulis ini untukmu, tapi aku tak percaya diri memperlihatkan ini kepadamu, mungkin tulisan ini kan kusimpan, meski esok akan hilang, tapi didalam keheningan hati engkau dan bunda menjadi yang pertama setelah Allah.

--------------------------------------------------------------------

ayah, bunda...
kini nikmatilah tidurmu yang pulas...
besok kau akan bangun kembali menjalani hidup..
tapi kini, cukuplah ayah dan bunda berdiam di rumah..
bersenda gurau berdua,..
kini, aku yang akan menjaga kalian, memberi kalian makan dan pakaian..
meski semua itu takkan cukup membalas kasih sayang ayah bunda kepadaku...

-------------------------------------------------------------------

me on facebook : @rifda arusy






0 komentar:

Posting Komentar

berikan komentar pada tulisan ini dengan kata yang sopan dan bijak ya sahabat media ^_^, jika komentar dianggap spam oleh admin komentar akan di delete ^_^ terimakasih